Inilah Alasan Kenapa Nokia Tidak Memakai Android
Inilah Alasan Kenapa Nokia Tidak Memakai Android | Banyak orang yang bertanya-tanya, kenapa Nokia tidak beralih ke sistem operasi Android saat sedang terpuruk seperti sekarang ini. Karena hampir semua vendor saat ini pun sudah beralih ke Android.
Berikut Ini ulasannya:
1. Nokia Belle sudah terasa mirip Android.
Pernahkah Sobat menggunakan sistem operasi Nokia Belle? Tentu pastinya sudah, dan merasakan suatu kemiripan dengan Android. Ya, sistem operasi terbaru dari Symbian ini mempunyai banyak kemiripan dengan Android. Jadi, kenapa Nokia harus berpaling ke Android jika mereka bisa membuat sistem operasi sendiri yang mirip Android? Dan bahkan sistem operasi yang Nokia kembangkan ini lebih hemat res dibanding Android. Nokia Belle juga lebih hemat baterai.
2. Android tidak lah berbeda jauh dibandingkan sistem operasi di smartphone dalam 10 tahun terakhir.
10 tahun yang lalu, Pocket PC yang berbasis Windows sudah mempunyai fitur widget, dan menampilkan menu dengan tampilan grid. Bagaimana dengan Android saat ini? Tidaklah jauh berbeda, dan hanya mengkostumisasi apa yang sudah ada sesuai dengan keinginan pengguna masa kini. Sedangkan di sisi lain, Windows Phone menawarkan user interface dengan model baru yang sama sekali berbeda dibandingkan Android.
3. Terlalu banyak yang bermain di ranah Android pada saat iniBisnis tidak akan berhasil saat apa yang Sobat lakukan itu sama seperti yang orang lain lakukan. Android dipakai oleh banyak sekali vendor dunia saat ini. Mulai dari Samsung, HTC, LG, Sony, Huawei, dan vendor-vendor Cina lain yang diam-diam juga menggerogoti market share di pasar mid to low. Hal ini tentunya membuat langkah beralih ke Android tidaklah secara otomatis menaikan angka penjualan dan mensukseskan perusahaan. Sehingga saat semua vendor beramai-ramai menjual sesuatu hal yang sama, cobalah membuat sesuatu yang berbeda. Inilah yang Nokia lakukan bersama Windows Phonenya.
4. Implementasi Android Memakan Biaya Besar
Walaupun Android gratis dan open , tapi Nokia masih harus membayar lisensi kepada Microsoft untuk paten "intellectual property". Dan juga harus memakan biaya untuk pengacara saat Apple menggugat. Dengan mengadopsi Windows Phone, Nokia justru mendapatkan uang dari Microsoft, bukannya malah membayar kepada Microsoft untuk menggunakan Android.
5. Menjadi Bagian dari Ekosistem Windows itu PotensialMicrosoft telah mendapatkan kepercayaan dan nama di ranah komputer. Mereka sudah sukses dengan sistem operasi Windows di desktop dan laptop. Dan mereka juga sukses dengan Xbox 360 mereka. Nokia masuk kesana, dan membawa Nokia Maps diintegrasikan ke dalam Windows Phone. Jika Nokia berpartner dengan Google, tentunya Nokia Maps itu akan bersaing dengan Google Maps, yang tentunya tidak bisa disatukan.
Kenapa tidak pakai keduanya saja?
Nokia tidak ingin terjadi krisis identitas dan kesan tidak berkomitmen seperti yang terjadi pada Samsung dan HTC. Nokia ingin membuat brand Windows Phone itu melekat pada Nokia dengan seri Lumianya. Dan ini sepertinya mulai berhasil. Karena setiap kali menyinggung Windows Phone, pasti orang-orang akan langsung teringat pada satu nama, Nokia Lumia.
2. Android tidak lah berbeda jauh dibandingkan sistem operasi di smartphone dalam 10 tahun terakhir.
10 tahun yang lalu, Pocket PC yang berbasis Windows sudah mempunyai fitur widget, dan menampilkan menu dengan tampilan grid. Bagaimana dengan Android saat ini? Tidaklah jauh berbeda, dan hanya mengkostumisasi apa yang sudah ada sesuai dengan keinginan pengguna masa kini. Sedangkan di sisi lain, Windows Phone menawarkan user interface dengan model baru yang sama sekali berbeda dibandingkan Android.
3. Terlalu banyak yang bermain di ranah Android pada saat iniBisnis tidak akan berhasil saat apa yang Sobat lakukan itu sama seperti yang orang lain lakukan. Android dipakai oleh banyak sekali vendor dunia saat ini. Mulai dari Samsung, HTC, LG, Sony, Huawei, dan vendor-vendor Cina lain yang diam-diam juga menggerogoti market share di pasar mid to low. Hal ini tentunya membuat langkah beralih ke Android tidaklah secara otomatis menaikan angka penjualan dan mensukseskan perusahaan. Sehingga saat semua vendor beramai-ramai menjual sesuatu hal yang sama, cobalah membuat sesuatu yang berbeda. Inilah yang Nokia lakukan bersama Windows Phonenya.
4. Implementasi Android Memakan Biaya Besar
Walaupun Android gratis dan open , tapi Nokia masih harus membayar lisensi kepada Microsoft untuk paten "intellectual property". Dan juga harus memakan biaya untuk pengacara saat Apple menggugat. Dengan mengadopsi Windows Phone, Nokia justru mendapatkan uang dari Microsoft, bukannya malah membayar kepada Microsoft untuk menggunakan Android.
5. Menjadi Bagian dari Ekosistem Windows itu PotensialMicrosoft telah mendapatkan kepercayaan dan nama di ranah komputer. Mereka sudah sukses dengan sistem operasi Windows di desktop dan laptop. Dan mereka juga sukses dengan Xbox 360 mereka. Nokia masuk kesana, dan membawa Nokia Maps diintegrasikan ke dalam Windows Phone. Jika Nokia berpartner dengan Google, tentunya Nokia Maps itu akan bersaing dengan Google Maps, yang tentunya tidak bisa disatukan.
Kenapa tidak pakai keduanya saja?
Nokia tidak ingin terjadi krisis identitas dan kesan tidak berkomitmen seperti yang terjadi pada Samsung dan HTC. Nokia ingin membuat brand Windows Phone itu melekat pada Nokia dengan seri Lumianya. Dan ini sepertinya mulai berhasil. Karena setiap kali menyinggung Windows Phone, pasti orang-orang akan langsung teringat pada satu nama, Nokia Lumia.
Mengapa Nokia Akhirnya Bikin Ponsel Android ?
Setelah sekian lama dinanti, Nokia akhirnya memperkenalkan ponsel Android pertamanya yang terdiri dari 3 model. Apa yang membuat Nokia mau mengadopsi Android? Apa tidak akan mengganggu pasar ponsel Lumia yang memakai Windows Phone?
"Akan selalu ada overlap kecil, namun ada kesempatan untuk mengambil manfaat dari ekosistem aplikasi (Android)," kata Executive Vice President Nokia, Stephen Elop di panggung Mobile World Congress (MWC) 2014 di Barcelona yang turut dihadiri detikINET.
Elop memang belum mau berbicara banyak mengapa Nokia akhirnya memproduksi ponsel Android, meski sudah dikustomisasi total. Tampilannya saja sangat berbeda dan beberapa layanan Google, termasuk Play Store, diganti dengan layanan Nokia sendiri.
"Ponsel ini berjalan di AOSP (Android Open Source Project). Kami menjaga platformnya tetap standar. Kami membuat Nokia APIs di atasnya. Kebanyakan aplikasi Android akan berjalan tanpa masalah, tapi beberapa mungkin memerlukan modifikasi dengan Nokia APIs untuk memastikannya bekerja dengan baik," jelas Elop.
Layanan Nokia dan Microsoft seperti Here, MixRadio, Skype dan Outlook akan ditambahkan di ketiga model ponsel tersebut. Sedangkan untuk mengunduh aplikasi, disediakan Nokia Store dan toko aplikasi pihak ketiga yang lain.
"Dengan AOSP, kami mengambil manfaat dari ekosistem aplikasi Android, namun kami menambahkan pengalaman yang berbeda dari kami sendiri," jelas Elop. Ya, meski memakai Android, Nokia tetap ingin menyajikan diferensiasi yang cukup besar dari para pesaing.
source : DetikInet dan kaskus.co.id
Brp kira2 mahar nya untuk mrasakan Androidnya Nokia bos ?
ReplyDeleteUntuk harga Nokia :
DeleteX = Rp 1.599.000 (Harga Resmi)
X+ = Rp. 1.500.000
XL = Rp. 1.700.000
jangan lupa lihat spisifikasinya gan. :)